detik.in, – Setelah beberapa kali mengamati perkembangan Provinsi Kalimantan Timur dan berkarya dengan terus mengangkat Budaya Kaltim, kini Dra. Balkis Khan, M.Hum berpetualangan ke daerah Kabupaten Penajam Pasir Utara (PPU) Provinsi Kaltim.




Wanita Kelahiran Balikpapan, 6 September 1959 ini sebelumnya pernah membuat Event di TMII lomba tarian adat Kaltim se-Jabodetabek, dan Penulis Kerajaan Kutai.


Peraih Pernghargaan dari Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia (Komnas Anak) merasa Kaltim patut dibangun lebih maju dari Provinsi lainnya dengan segala SDM dan SDA yang ada.


Staf Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar RI sengaja bersilaturahmi dengan masyarakat PPU. Balkis Khan merasa termotivasi untuk berbagi pengalaman dan mendengarkan suara hati handai taulan yang pernah ditinggalkan sepertiga abad lalu.


Pengetahuan agama yang dimiliki menjadikannya mudah diterima masyarakat, saat berbincang-bincang dengan warga PPU, Balkis Khan yang pernah menulis artefak peninggalan Kesultanan Kutai Ragam Hias Makam Kesultanan Kutai dan Alumni Pasca Sarjana Universitas Indonesia ini mengatakan bahwa lewat ragam hias itu digambarkan masyarakat Kaltim hidup saling gotong royong.




“Saat saya datang di pengajian disambut dengan pemberian pertama nasi tumpeng. Hal ini dipercaya bahwa saya sebagai tamu keberuntungan bagi mereka. Kedatangan saya ingin berbagi informasi dan silaturrahim pada Ibu-ibu Dharma Wanita, dan pengajian. Intinya akan berbagi dukungan Pendidikan, Kebudayaan, Kesenian, Pertanian dan Perkebunan, Perikanan dan Peternakan,” ucap Balkis Khan.


Ada seorang warga yang mohon dibantu dalam penangkaran ikan patin, katanya, dia curhatnya hanya bisa memberi setengah jatah pelet yang jumlahnya 3000 ekor. Sehingga panen yang mestinya dilakukan 6 bulan sekali menjadi sekali setahun.


Menurut Balkis, kondisinya lingkungan kolam juga harus diperhatikan supaya yang beli ikan hasil pancingan sendiri bisa aman, sebaiknya dibuatkan anak tangga dan dibuatkan setengah pendopo sebagai halte memancing, galangan sebagai jalan pun harus diperhatikan agar usernya aman, apalagi bila anak kecil ikut serta.


“Sebenarnya banyak warga yang ingin memperbaiki kondisi warganya, tetapi tidak banyak yang tahu kemana harus mengajukan permohonan bantuan itu,” ujar Balkis.


Balkis Khan mengungkapkan selama 10 hari dirinya berada di PPU warganya itu terbuka dan santun tanahnya subur, pantainya seperti berhadapan dengan Singapore, padahal cuma Balikpapan.


“Pembangunan disini sedang berjalan dan kalau tuntas Kabupaten Penajam Pasir Utara bisa jadi kota religi,” imbuh Balkis Khan yang sukses membawa grup Tarian atau Kesenian asal Bandung untuk tampil di Patras Yunani yang diundang oleh Aigio Patras Greece (Yunani) dalam acara 13th World Folkdance Festival 2017, melalui Bhinneka Ragam Budaya yang didirikannya bersama Sanyoto, Yudhoyono, SE, MM dan Drs. Toto Soetarno, MM.



Balkis Khan juga pada tanggal 7 September akan menerima Mitrapol Award dalam Kategori Aktivis Kebudayaan di gedung Bhayangkari Mabes Polri yang akan diserahkan langsung oleh Mantan Kapolri Jenderal (Purn) Drs. Roesmanhadi, MH. 

Sumber: Zandre 



from DETIK INDONESIA NEWS http://ift.tt/2wmUdN9
via IFTTT