Bandung, (26/10/2016) halodunia.net – Inovasi di bidang pelayanan publik milik Polres jajaran Polda Jatim jadi pusat perhatian pegunjung pameran ‘Replikasi Inovasi Pelayanan Publik’ yang digelar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi (MenPAN–RB) di Aula Pusdai, Jalan Diponegoro, Kota Bandung. Sebanyak 42 inovator dari berbagai instansi dan pemerintah daerah hadir mempresentasikan program inovasinya. Acara dibuka langsung MenPAN–RB, Asman Abnur. Hadir Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Walikota Bandung Ridwan Kamil serta beberapa kepala daerah lain.
Asman dalam sambutannya mengatakan, ajang ini digelar untuk percepatan peningkatan kualitas pelayanan publik. Sebab forum ini akan mempertemukan sejumlah inovator yang pernah mendapat penghargaan dari KemenPAN–RB.
“Dengan begini, kepala–kepala daerah agar secara cepat meniru inovasi yang telah berhasil, dan dibutuhkan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” kata Asman.
Dia menuturkan, kegiatan ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar instansi pemerintah melakukan perbaikan pelayanan publik serta mengembangkan inovasi agar hasilnya dapat terlihat dan dirasakan masyarakat.
“Pelaksanaan Kompetisi Pelayanan Publik Tahun 2017 ini menjadi sangat relevan dalam persaingan global dan era keterbukaan. Sebagai bagian dari masyarakat global, kita tidak dapat menutup diri terhadap dinamika perubahan yang datang begitu cepat. Dewasa ini, inovasi telah menjadi kebutuhan sektor publik,” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut inovasi hasil dari beberapa lembaga dan instansi, salah satunya dari Polri. Ada 15 inovasi dari Polri yang ditampilkan. Beberapa inovasi Polres jajaran Polda Jatim yang jadi primadona pengunjung seperti teknologi Crime Alarm System (CAS) miliki Polres Bojonegoro. Inovasi CAS berfungsi untuk mendeteksi dini kriminalitas di sebuah wilayah. Setiap ada laporan yang masuk, dengan cepat langsung terkoneksi di sistem untuk dilanjutkan ke jajaran kepolisian di bawah. Sistem ini mampu membuat laporan ditangani dengan segera.
Selain itu, inovasi e–tilang milik Polres Kediri juga menyedot perhatian pengunjung. Inovasi tilang elektronik ini menggantikan proses sidang tilang di pengadilan negeri dan meniadakan praktik sidang di tempat yang kerap dimanfaatkan oknum untuk melakukan pungli.
Tak kalah keren lagi inovasi yang dilakukan Polres Sidoarjo dengan meluncurkan sistem permohonan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) secara online. Untuk mengurus SKCK, warga Sidoarjo tidak perlu membawa rekomendasi dari RT, RW, dan kelurahan. Pemohon cukup membawa E–KTP dan kode booking. Dengan sistem ini, waktu yang dibutuhkan cukup 30 menit.
Lebih canggih lagi, inovasi yang disajikan Polres Jember lewat aplikasi We Are Ready (WAR) yang tersedia di layanan Playstore smartphone. Kapolres Jember, AKBP M. Sabilul Alif mengibaratkan layanan ini layaknya kentongan. Karena, ketika dulu kondisi tidak aman maka warga memukul kentongan. Tapi sekarang, dengan kemajuan teknologi, kentongan cukup dipukul melalui handphone. Namanya, kentongan online. Warga dapat mengunduh aplikasi ini ke handphone masing–masing. Ketika terjadi gangguan keamanan, misalnya pencurian, warga dapat melaporkannya langsung melalui aplikasi ini.
Beberapa Polres lain di jajaran Polda Jatim juga tak ingin kalah beradu inovasi. Misalnya, Polres Tuban dengan program SIBI, Polres Lamongan dengan aplikasi Soto Lamongan dan Polres Gresik, Polres Banyuwangi dan beberapa Polres lainnya.
The post SOTO LA Polres Lamongan Jadi Perhatian Pengunjung Pameran Inovasi di Bandung appeared first on Halo Dunia.
from Halo Dunia http://ift.tt/2fie349
via IFTTT
0 Comments