Tiga TV swasta itu bernama Tribrata TV, Bhayangkara TV dan TV Polri. Peluncuran 3 TV swasta itu dilakukan di sela-sela acara Workshop Kehumasan Polri tahun 2016 bertema “Memantapkan Manajemen Media Guna Mewujudkan Polri Promoter” di Mabes Polri, Jakarta, kemarin. Hadir Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan para petinggi Polri. Ikut mendampingi Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafly Amar beserta para kepala Humas Polda seluruh Indonesia.
Ketua Umum PWI Pusat Margiono yang juga hadir dalam acara itu menilai, kehadiran 3 TV swasta itu akan sangat fenomenal. Soalnya, informasi-informasi yang akan disiarkan langsung bersumber dari Polri yang memegang sendiri kasus-kasus aktual. “Ini bisa saingi ILC,” kata Margiono menyampaikan terkait peluncuran 3 TV swasta itu langsung ke Kapolri. ILC yang dimaksud Margiono adalah Indonesia Lawyers Club yang dipandu wartawan senior Karni Ilyas di TVone.
Kapolri mengaku bangga dan sangat mengapresiasi kehadiran 3 TV baru itu. “Meskipun secara manajemen 3 TV itu akan dikelola swasta, tapi Polri akan memberikan support penuh, termasuk mendorong sumber-sumber tertentu untuk pasang iklan,” kata Tito.
Tito berharap kehadiran 3 TV ini menjadi salah satu upaya mewujudkan perubahan paradigma Humas Polri. Optimalisasi peran Polri yang digaungkan lewat slogan Promoter (profesional, modern dan terpercaya) juga, pada akhirnya bisa benar-benar dirasakan masyarakat. “Mungkin tahun-tahun sebelumnya humas hanya dipakai sebagai fungsi tambahan, tetapi di era teknologi gelombang ketiga, humas sudah menjadi fungsi utama. Fungsi humas perlu dibesarkan,” katanya.
Secara tegas Tito menekankan, kecenderungan fungsi dan peran humas selaku jubir yang sifatnya pasif sepatutnya ditanggalkan. Sebab, bila itu dibiarkan Polri akan terus-menerus didikte media. Tito menginginkan Divisi Humas Polri mampu menjadi master yang merekayasa, bersikap proaktif mencari bahan positif negatif di masyarakat dan mengelola sentimen negatif menjadi netral atau isu positif.
Dengan begitu, kepolisian idealnya tidak boleh melupakan untuk bekerjasama dengan media. Terlebih, menurutnya, fakta menyebutkan bahwa keberhasilan media membangun kepercayaan publik mencapai 60 persen. Angka signifikan itu dianggap melebihi indeks pencapaian kultur dan kinerja Polri yang masing-masing hanya mencapai angka 20 persen.
Yang pasti, target dari kerjasama itu semata-mata kembali bertujuan memulihkan citra polisi di masyarakat. Lebih jauh, bekas Kapolda Metro Jaya itu memandang, momentum menjalin kesepahaman yang diteken bersama tiga stasiun televisi digital yang berafiliasi ke Polri ke depannya mampu membentuk polisi berkelas internasional. “Pertama kalinya kita punya televisi, langsung tiga televisi yang berafiliasi ke Polri,” ucapnya.
Lewat kerjasama ini, harap dia lagi, kepercayaan publik kepada Polri terbangun secara positif. Dia bilang, publik itu dinamis dan cair serta sangat dipengaruhi sekali oleh media. “Peran media itu penting,” pungkasnya.
Sementara, dalam sambutan pembukaan acara workshop ini, Kadivhumas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, pelaksanaan workshop humas berkaitan dengan upaya menyampaikan arah kebijakan pimpinan Polri tahun 2016, meningkatkan kemampuan tenaga pelaksana Kehumasan meliputi pengetahuan, keahlian, keterampilan dan peran kerja, sehingga lebih mampu melaksanakan pekerjaan dan mendukung pencapaian organisasi. Pada gelaran acara itu, Kadivhumas Polri dan Kapolri pun menyampaikan apresiasi berbentuk piagam penghargaan kepada sejumlah kepala bidang humas Polda yang dinilai berprestasi.( elm )
Sumber : RMOL
The post Polri Luncurkan 3 TV Swasta Untuk Mempublikasikan Kinerja Nyata appeared first on Halo Dunia.
from Halo Dunia http://ift.tt/2eXvML7
via IFTTT
0 Comments