Apa yang membuat merpati memiliki kemampuan tersebut? Beberapa penelitian mengenai hal ini pernah dikembangkan dan dipublikasikan beberapa tahun lalu. Hasilnya, ditemukan fakta bahwa struktur paruh burung merpati ternyata menyimpan partikel besi yang bisa difungsikan sebagai kompas bagi dia untuk menganaliasis medan magnet bumi.
Dengan paruh itulah, burung merpati bisa menemukan kembali jalan pulang ke rumah, meski menempuh jarak beribu-ribu mil dari rumah asalnya. Para peneliti pun percaya, paruh merpati memiliki partikel besi yang bisa difungsikan sebagai penunjuk arah bagi mereka.
Menilik masa lalu, burung merpati memang sering digunakan sebagai mata-mata atau pembawa pesan saat Perang Dunia II. Tahukan Anda, berapa jumlah merpati yang digunakan saat perang tersebut? Selama Perang Dunia II, tercatat sedikitnya 250.000 ekor merpati yang digunakan sebagai burung mata-mata dan pembawa pesan. Dari jumlah tersebut, 32 ekor di antaranya meraih medali penghargaan tertinggi untuk keberaniannya.
Pada masa lalu, para ahli hanya mengira merpati menggunakan navigasi matahari dan bintang sebagai penunjuk arah dan jalan pulang. Tetapi dugaan itu terbantahkan beberapa tahun kemudian (2004), ketika hasil penelitian terbaru menyebutkan bahwa merpati mengikuti kompas internal untuk rute yang dilewatinya.
Bahkan ilmuwan dari italia menemukan bukti baru bahwa merpati tinggian sanggup membuat semacam peta sendiri dengan bau-bauan / aroma di wilayah terbang mereka. Hal inilah yang dapat membantunya dalam menemukan jalan pulang.
Saat itu, peneliti masih belum menemukan bagaimana cara kerja merpati bisa menemukan jalan pulangnya. Sampai beberapa tahun kemudian ditemukan lagi fakta baru oleh ilmuwan Jerman bahwa merpati memiliki paruh yang sanggup berfungsi sebagai kompas dengan menggunakan medan magnet bumi untuk navigasi mereka. Hasil penelitian ini telah diterbitkan dalam jurnal Naturwissenschaften.
Para peneliti menggunakan sinar-X untuk memeriksa paruh atas dari burung merpati. Dari sanalah mereka menemukan lapisan kulit yang mengandung partikel besi kecil di cabang saraf yang diatur dalam pole 3 dimensi.
Berkaitan dengan hal ini ternyata kemampuan navigasi dengan menggunakan paruh sebagai kompas juga ditemukan pada burung sejenis robin, warbler, dan ayam.
The post Ini alasan burung merpati bisa pulang ke rumahnya appeared first on Halo Dunia.
from Halo Dunia http://ift.tt/2f1iHD9
via IFTTT
0 Comments