Cara Mengakhiri hidup dengan cara gantung diri ternyata masih menjadi pilihan utama masyarakat Ponorogo. Hal ini dapat di liat dari beberapa kasus bunuh yang terjadi di Wilayah Ponorogo di dominasi dengan gantung diri.
Kali ini bunuh diri dilakukan oleh Sumardi 43 dari Dukuh Petung RT01/RW04, Desa Binade, Kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur pada hari Sabtu (05/11/2016) sekitar pukul 06.00 WIB.
“Memang benar tadi pagi sekitar pukul 06.00 WIB, ditemukan orang meninggal dunia di duga karena gantung diri di Binade Di Kebun cengkeh korban dan sekarang korban di otopsi luar di pusekesam Ngrayun” Jelas Kasubag Humas Polres Ponorogo, AKP Sudarmanto .
Kasus dugaan bunuh diri pertama kali diketahui pertama kali oleh Margono 51 yang tak lain adalah Sodara nya. Mengetahui Adik Ipar nya melakukan aksi gantung diri, Saat itu Margono langsung menghubungi Ibu Nya ( Mertua Korban ) yang bernama Jarmini yang tak lain adalah mertua dari korban bernama Sumardi.
Dugaan aksi nekat dari Korban Untuk bunuh diri karena korban malu di karenakan korban di tanya ibu mertua nya perihal perselingkuhan dengan tetangga nya. “Berdasarkan keterangan dari Kakak Ipar dan Ibu Mertua korban bahwa korban malu perihal perselingkuan yang di alami korban,” Ungkap kasubbag humas .
Pihaknya memaparkan usai diadakan pemeriksaan oleh Tim Medis Puskesmas Sampung terhadap korban dan tidak ada tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan maka korban diserahkan kepada keluarga.(elm)
The post Karna Malu Guru Di Ponorogo Gantung Diri appeared first on Halo Dunia.
0 Comments