Tribratanewsjatim.com: Salah satu “Maha Guru” palsu Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang usianya paling tertua diantara maha guru ainnya adalah Abdul Karim alias Abah Sulaiman Agung. Lelaki berjenggot ini berusia 77 tahun asal Tomang Jakarta Barat.
Lelaki berusia lanjut itu tak memiliki pekerjaan tetap ini baru setahun bergabung di Padepokan Dimas Kanjeng pimpinan Taat Pribadi. Saat direkrut oleh Karmawi atas suruan Vijai, Abdul Karim diajak untuk ikut pengajian. Begitu pula orang orang yang direkrut oleh Karmawi, asal Jakarta ini dibujuk untuk ikut pengajian.
Usai mendapatkan orang orang yang direkrut, Karmawi disuruh untuk beli jubah warna hitam dan surban warna putih plus tasbih. Mereka didandani ala kiai atau ustad, agar para pengikut di padepokan Dimas Kanjeng percaya, bahwa di padepokan Dimas Kanjeng memiliki “Maha Guru”.
Tipu muslihat yang diotaki oleh Taat Pribadi ini ternyata sempat berhasil untuk mengelabuhi puluhan ribuan pengikut Padepokan Dimas Kanjeng. “ Saya tadinya tidak tahu kalau didandani seperti ini pakai jubah dan surban serta dilengkapi tasbih. Dan saya menyesal akhirnya seperti ini,” kata Abdul Karim, Senin (7/11/2016).
Sebagaimana diketahiu, Kabid Humas Polda jawa Timur, Kombes RP Argo Yuwono menegaskan, 7 orang yang direkrut untuk dijadikan “Maha Guru” di Padepokan Dimas Kanjeng berkedudukan di Probolinggo, Jawa Timur masih diperiksa sebagai saksi atas kasus penipuan yang diotaki oleh Taat Pribadi Dimas Kanjeng. (mbah)
from Tribratanews Polda Jawa Timur http://ift.tt/2fSX4Wa
via IFTTT
The post Abdul Karim: ” Saya Menyesal Jadi “Maha Guru” Padepokan Dimas Kanjeng appeared first on Halo Dunia.
0 Comments