Setiap wanita hamil pasti menginginkan pertumbuhan danperkembangan janin yang sehat. Sayangnya, terkadang bisa terjadi hal tak diinginkan –seperti janin gagal berkembang.

Pertumbuhan dan perkembangan janin dapat dipantau melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG) kehamilan. Janin yang tidak berkembang atau biasa disebut pertumbuhan janin terhambat (PJT) merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi dimana berat janin tidak sesuai dengan fase kehamilan.

Pada kondisi PJT, berat janin tidak sebesar yang diharapkan untuk usia kehamilan sang ibu. Seringkali, bayi yang mengalami PJT memiliki berat lahir yang rendah (<2500 gram) atau bahkan sangat rendah (<1500 gram).

Dalam banyak kasus, PJT merupakan akibat dari adanya suatu kondisi yang membuat bayi kurang mendapatkan oksigen dan zat gizi untuk pertumbuhannya. Berikut ini beberapa kondisi yang sering menjadi penyebab janin gagal berkembang: 

– Insufisiensi plasenta. Ini adalah kondisi yang paling umum terjadi, dimana plasenta (ari-ari), jaringan yang berfungsi mengirimkan oksigen dan zat gizi kepada janin tidak bekerja dengan baik. 

– Kebiasaan merokok, konsumsi alkohol maupun zat adiktif lainnya seperti narkoba.

 – Infeksi rubela (campak Jerman), sitomegalovirus, toksoplasma, dan sifilis pada sang ibu. Paparan terhadap infeksi ini dapat menimbulkan efek buruk pada janin.

– Kondisi medis tertentu yang diidap sang ibu seperti diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, ginjal, dan anemia. 

– Lokasi tempat tinggal. Seorang wanita hamil dapat mengalami PJT bila tinggal di dataran tinggi, dimana tekanan oksigen lebih rendah.

– Kekurangan gizi.

– Kelainan genetik pada janin atau kehamilan multipel (kembar).

Janin yang mengalami kegagalan tumbuh kembang akan lebih berisiko mengalami masalah kesehatan baik sebelum dan sesudah dilahirkan. Jika dilahirkan secara prematur dengan berat lahir yang sangat rendah, bayi tersebut berpotensi mengalami gangguan pertumbuhan.

Mengonsumsi makanan sehat, cukup tidur, dan rutin berolahraga dapat meminimalisir risiko janin gagal berkembang. Periksakan kondisi kehamilan Anda ke dokter kandungan secara rutin.

(DA/ RH)


Sumber : klikdokter.com



from Halo Dunia Network http://ift.tt/2wcHV6S
via IFTTT