Berbicara mengenai masalah kebudayaan di Indonesia sangatlah banyak. Kebudayaan yang ada di Indonesia berbagai ragam budaya dari sabang sampai merauke, dari sekian banyak salah satu budaya yang ada di Indonesia adalah kebudayaan Madura. Dalam pembahasan artikel ini, akan menceritakan kebudayaan Madura yang memiliki beragam kesenian. Kebudayaan madura ini setiap keseniannya memiliki unsur yang sangat bernilai. Sebelum kita membahas keseluruhannya dimanakah letak pulau Madura ini ? madura merupakan pulau kecil yang terletak di sebelah jawa timur, yang memiliki banyak kesenian dan kebudayaan yang sudah sejak lama. Nah bagaimana sejarah kebudayaan madura ini ? Asal muasal konon, perjalanan Arya Wiraraja sebagai adipati pertama di madura pada abad 13. dalam kitab negara kertagama terutama pada tambang 15, mengatakan bahwa Pulau Madura semula bersatu dengan tanah Jawa, ini menunjukkan bahwa pada tahun 1365an orang Madura dan orang Jawa merupakan bagian dari komonitas budaya yang sama. Sekitar tahun 900-1500, pulau ini berada dibawah pengaruh kekuasaan kerajaan Hindu Jawa Timur seperti Kediri, Singhasari dan Majapahit. Diantara tahun 1500 dan 1624, para penguasa Madura pada batas tertentu bergantung pada kerajaan – kerajaan Islam di pantai utara Jawa seperti Demak, Gresik dan Surabaya. Pada Tahun 1624, Madura ditaklukkan oleh Mataram. sesudah itu, pada paruh pertama abad kedelapan belas Madura berada di bawah kekuasaan kolonial Belanda (mulai 1882), mula – mula oleh VOC, kemudian oleh pemerintah Hindia – Belanda. Pada saat pembagian provinsi pada tahun 1920-an, Madura menjadi bagian dari provinsi Jawa Timur. Sejarah mencatat Aria Wiraraja adalah Adipati Pertama di Madura, diangkat oleh Raja Kartanegara dari singosari, tanggal 31 Oktober 1269. Pemerintahannya berpusat di Batuputih Sumenep, merupakan keraton pertama di Madura. Pengangkatan Aria Wiraraja sebagai Adipati pada waktu itu, diduga berlangsung dengan upacara kebesaran kerajaan Singosari yang dibawa ke Madura. Di Batuputih yang kini menjadi sebuah Kecamatan kurang lebih 18 Km dari Kota Sumenep, terdapat peninggalan – peninggalan keraton Batuputih, antara lain berupa tarian rakyat, tari Gambuh dan tari Satria. Kebudayaan apa saja yang dimiliki oleh masyarakat Madura : Rumah Adat Rumah Adat yang dimiliki oleh masyarakat Madura adalah halaman panjang yang biasa disebut Tanian Lanjang yang membuktikan kekerabatan masyarakat madura. Rumah adat madura ini memiliki satu pintu didepan rumah, agar pemilik rumah dapat mengontrol aktifitas keluar masuk keluarga. Pintu yang dihiasi ukir – ukiran asli madura. dengan warna hijau dan merah yang memiliki lambang kesetiaan dan perjuangan.
Bahasa Madura Bahasa Madura yang mempunyai bahasa yang unik. Begitu uniknya sehingga orang luar Madura yang ingin mempelajarinya mengalami kesulitan, khususnya dari segi pelafalannya. Bahasa Madura sama seperti bahasa – bahasa di kawasan Jawa dan Bali, kemudian mengenal Tingkat – tingkatan, namun agak berbeda karena hanya terbagi atas tingkatan yakni :
- Ja’ – iya (sama dengan ngoko)
- Engghi – Enthen (sama dengan Madya)
- Engghi – Bunthen (sama dengan Krama)
Senjata Tradisional Madura Senjata yang dimiliki oleh masyarakat Madura bernama Clurit, bentuknya melengkung seperti arit, mata clurit sangat runcing dan tajam. Gagangnya terbuat dari kayu atau logam.
Pakaian Adat Madura Pakaian adat masyarakat Madura untuk Pria identik dengan motif garis horizontal yang biasanya berwarna merah putih dan memakai ikat kepala. Lebih terlihat gagah lagi bila mereka membawa senjata tradisional yang berupa clurit. Dan untuk wanita, biasanya hanya menggunakan bawahan batik khas Madura dan mengenakan kebaya yang lebih simple.
Musik Saronen Musik Saronen ini berasal dari Masyarakat Sumenep. Jika di Madura mengadakan kesenian, musik saronen inilah yang akan mengiringinya. Musik saronen merupakan perpaduan dari beberapa alat musik, tetapi yang paling dominan adalah alat musik tiup berupa kerucut. Nah ini lah alat musik tiup yang disebut dengan saronen.
Karapan Sapi Karapan Sapi inilah budaya Madura yang sangat terkenal. Kesenian ini diperkenalkan pada abad ke-15 (1561 M) pada masa pemerintahan Pangeran Katandur di daerah Keratin Sumenep. Kerapan sapi ini merupakan lomba memacu sapi paling cepat sampai tujuan. Bertujuan untuk memberikan motivasi kepada para petani agar tetap semangat untuk bekerja dan meningkatkan produksi ternak sapinya
https://ift.tt/3gARLpAfrom Halo Dunia https://ift.tt/3b4MJjO
via Khoirul Amin
0 Comments