Kapolrestabes Surabaya Brigjen Pol Sandi Nugroho mencetak sejarah baru di kepemimpinannya. Lulusan Akpol terbaik angkatan 1995 ini menyematkan sejarah yang jauh berprestasi dari kapolres sebelumnya.

Tak hanya menangani kasus terorisme. Ayah empat anak peraih anugerah Adhi Makayasa Polri ini juga menorehkan nama besarnya di dunia penyalahgunaan narkotika.

Saat beritajatim.com menghubungi dan berbincang sejenak melalui sambungan telepon sehari pasca turunnya telegram pindah tugas. Kapolres mengaku bangga menjadi bagian dari keluarga Kota Surabaya.

“Saya senang dan bangga bertugas di sini (Surabaya.red). Warga guyub rukun, tak ada perpecahan, tak ada perbedaan dan menjadi simbol Pancasila sejati buat Republik Indonesia,” katanya.

Selain itu, kelebihan dari warga di ‘Kota Pahlawan’ ini juga mau bergotong-royong membangun kota. Sehingga, baginya kepolisian hanya fokus pada penanganan kejahatan dan penanggulangan tindak kejahatan.

Meski demikian, jika dirinya pergi bertugas di tempat baru, pihaknya meminta semua warga agar tetap guyub rukun. Terlebih sebentar lagi ada pemilihan Walikota Surabaya.

“Maka guyub rukun itu harus tetap terjaga. Demi apa ya pastinya kemajuan dan pembangunan kota. Jangan terpecah isu, apalagi berita hoax. Pastikan semua informasi benar,” pungkasnya.

Menurut catatan yang dirangkum beritajatim.com, Brigjen Pol Sandi Nugroho setidaknya mencatat lima sejarah. Kelima sejarah kepolisian di Kota Surabaya ini adalah.

1. Terbanyak Kapolrestabes Surabaya yang menembak mati pelaku kejahatan. Diantaranya, begal sadis di Satelit, dua gembong narkoba, residivis curanmor, spesialis ranmor antar daerah.

2. Pengamanan 100 kg sabu, dan 11 juta pil koplo. Sebagai kota besar Surabaya sangat rentan disusupi pelaku penyalahgunaan narkoba.

3. Kapolrestabes Surabaya pertama berpangkat bintang satu. Meski sudah turun telegram alih tugas ke Penyidik Madya Bareskrim Mabes Polri. Dirinya masih mengemban tugas di Surabaya dengan pangkat Brigjen.

4. Bapak bonek yang memfasilitasi nobar di sejumlah Polsek dan di Mapolrestabes. Bagi bonek nobar bisa mengobati rasa rindu menonton bola. Sehingga adanya fasilitas nobar ini sangat membantu pecinta bola di Kota Surabaya.

5. Kapolrestabes pertama yang melakukan reboisasi pohon di kota akibat ratusan pohon tumbang di musim hujan akhir 2019 lalu.

Meski menorehkan prestasi-prestasi gemilang, Brigjen Pol Sandi Nugroho adalah manusia. Setidaknya memiliki kekurangan dalam menjalankan tugas. Hal tersebut terlihat dari beberapa kasus yang belum selesai. Beberapa kasus tersebut yakni :

1. Berhenti atau tertundanya kasus dugaan kriminalitas oleh Pilot Lion Air Grup. Menurut catatan pengadilan, kasus ini belum dilimpahkan oleh pihak kepolisian.

2. Selan itu kasus pembongkaran sindikat penggadaian mobil rental yang membuat polisi menyita 22 unit mobil. Kasus ini juga sempat jadi buah bibir lantaran penyidik diduga melakukan tindak kekerasan ke pelaku.

3. Untuk kasus lain adalah perampokan emas di Wonokromo. Kasus yang menggegerkan warga Kota Surabaya ini juga belum diberikan informasi detailnya. Bahkan dalam kurun waktu dua pekan, kasus perampokan sempat mencuat dan terjadi sebanyak tiga kali.

4. Kasus kekerasan dugaan penganiayaan anggota perguruan silat yang sampai mengundang ratusan pesilat membanjiri Mapolrestabes Surabaya awal virus corona melanda beberapa waktu lalu.

Tak lama lagi Brigjen Pol Sandi Nugroho akan beralih tugas. Beliau akan digantikan oleh Kombes Pol Jhonny Edison Isir. Sebagai kapolres baru, ia harus menyelesaikan ‘pekerjaan rumah’ pejabat lama.

Selamat tinggal dan terima kasih Kapolrestabes Surabaya lama Brigjen Pol Sandi Nuhroho dan selamat datang Kapolrestabes baru Kombes Pol Jhonny Edison Isir.

Warga Kota Surabaya menanti prestasi gemilang baru dan menunggu totalitas kinerja Polri yang bersih dan tidak tebang pilih.

https://ift.tt/344xsOm

from Halo Dunia https://ift.tt/3fPYmvO
via Khoirul Amin