Umrah berasal dari kata ‘Itimar yang artinya ziarah atau berkunjung, sedang yang dimaksud umrah adalah menziarahi ka’bah, thawwaf sekelilingnya, sa’i antara bukit shafa dan Marwa dan bercukur atau bergunting rambut. Para ulama telah ijma’ bahwa ‘umrah itu disyari’atkan hukumnya, hal ini berdasarkan beberapa hadits shahih sebagai berikut:

  1. Dari Ibnu Abbas r.a.: Bahwa Nabi saw. telah bersabda: “Umrah pada bulan Ramadhan sama nilainya dengan satu kali haji.” [1].
  2. Dari Abu hurairah r.a. Bahwa Nabi saw. bersabda: Umrah kepada umrah menghapus dosa yang terdapat diantara keduanya sedang haji mabrur tidak ada ganjarannya kecuali surga.[2].
  3. Juga beberapa hadits lain, misalnya yang menggunakan redaksi: “Iringilah mengerjakan haji dengan umrah!.”

Artikel ini membatasi pembahasannya hanya tempat-tempat yang umum dikunjungi, tidak termasuk tempat-tempat berlangsungnya ibadan umrah di sekitar masjidilHaram, karena artikel tentang itu sudah dibahas di bab Manasik Ibadah haji.

Tempat-Tempat yang Biasa Dikunjungi Jama’ah dan Tipsnya

Masjid Nabawi

Lokasi Masjid Nabawi adalah di kota Madinah, Arab Saudi. Masjid Nabawi dibanngun pada Rabiulawal 1/September 622. Pada masa Nabi SAW dan al-Khulafa ar-Rasyidun (empat khalifah besar), Masjid Nabawi berfungsi sebagai tempat beribadah, menurut ilmu dan merencanakan kegiatan kemasyarakatan. Hingga kini, jemaah haji dan umrah selalu berziarah ke makam Nabi saw. yang terletak di dalam kompleks Masjid Nabawi. Pada bagian lain dari Masjid Nabawi terdapat taman(raudah) yang terletak di antara bekas rumah Nabi saw. dan mimbar.

Tips:

Raudhah batasnya adalah diantara pilar dan karpet yang berwarna hijau. Berdasarkan hadits, beribadah di lokasi ini memiliki fadhilah (keutamaan) pahala, karena ia merupakan taman-taman surga. Maka sudah barang tentu tempat ini dijejali jama’ah sepanjang waktu, sementara yang sudah di sana pun enggan beringsut kalau sudah dapat. Janganlah mendorong-dorong, melangkahi orang yang sedang shalat, atau melakukan segala cara nakal untuk dapat masuk ke dalamnya, bermohonlah pada kemurahan Allah agar dapat beroleh tempat dan kemudahan. Khusus untuk jama’ah wanita biasanya diberi kesempatan dari pagi hingga kira-kira pukul 9.30 dengan dikawal petugas perempuan.

Makam Rasulullah saw.

Lokasi makam Rasulullah saw. ada di bagian sebelah kiri Masjid Nabawi. Keputusan memakamkan Rasulullah di sini adalah berdasarkan ucapan Rasulullah saw. sendiri, bahwaAbu Bakar RA mendengar Rasulullah SAW pernah bersabda, “Para Rasulullah dikebumikan di tempat mereka wafat.” Karena itu, Rasulullah SAW dikebumikan dalam bilik rumahnya. Kepala Rasulullah SAW yang mulia diletakkan di barat dan kakinya ke arah timur dengan wajahnya menghadap ke arah kiblat. Jarak tubuhnya dengan dinding sebelah timur sekitar 90 cm dan dari dinding bagian barat sekitar 150 cm. – Berderet di sebelahnya adalah makam Abu Bakar as-Siddiq dan Umar bin Khattab

Tips:

Menziarahi makam Rasulullah saw. janganlah dibayangkan seperti di kuburan biasa yang kita bisa duduk, membersihkan rumputnya dan membacakan do’a di ataskuburnya. Makan Nabi saw. dibentengi dengan teralis besi, jama’ah hanya bisa memandang dari luar sambil berdesakan. Cukuplah anda mengucapkan salam untuk Rasulaullah, Abu Bakar dan Umar sambil berjalan, jangan melakukan tindakan berlebih-lebihan yang tidak sesuai syari’at, Asykar (tentara) yang berjaga di sana bisa menghalau anda karena dianggap melakukan kesyirikan.

Makam Baqi’..

Komplek pekuburan Baqi’ ini berada di halaman masjid Nabawisaat ini. Hanya, wanita dilarang masuk ke dalam komplek pekuburan tersebut. Bagi laki-laki dibuka pagi hari setelah shalat Subuh sampai jam 8.30 pagi. Sore hari dibuka setelah Ashar sampai satu jam setelahnya. Di sanalah dikuburkannya para Isteri Rasulullah saw, kecuali Khadijah, para puteri beliau dan para sahabat. Rasulullah sendiri pernah berdo’a agar Allahmerahmati orang-orang yang dikuburkan di Madinah.

Apabila ada jamaah haji atau umrah yang meninggal di Madinah, maka mereka akan dimakamkan di Baqi’ ini. Karena itu, di dalam areal pekuburan Baqi’ ini sudah banyak lubang-lubang kubur yang siap huni.Biasanya banyak jamaah haji atau umrah yang mau meninggal di Madinah dan dikuburkan di Baqi’, karena kemuliaan tempatnya, khususnya dekat dengan makam Rasulullah saw.

Tips:
Bagi jama’ah laki-laki jika hendak berziarah ke Baqi’ agar melakukannya ba’da shalat shubuh, jagalah ketenangan di areal makam, do’akan mereka, jaga sikap dan jangan berlebih-lebihan. Kaum Wanita biasanya hanya bisa memandang dari halaman yang dibatasi pagar tinggi.

Gua Hira

Lokasi Gua Hira terletak di pinggir jalan menuju Ji’ranah, kurang lebih 6 km di sebelah timur laut kota Mekah, Arab Saudi.
Gua Hira adalah suatu celah sempit di Gunung Hira atau Jabal An-Nur (Gunung Cahaya).  Gua ini digunakan Nabi Muhammad SAW untuk bertafakur dan beribadah sebelum menjadi nabi dan menerima wahyu pertama dari Allah SWT sekaligus dinobatkan sebagai rasul.

Tips:

Lokasi menuju ke gua cukup terjal, tidak semua jama’ah mampu sampai ke atas. Maka hendaklah perhitungkan kemampuan fisik anda, jangan memaksakan diri. Sebaiknya pergi bersama rombongan agar tidak tersesat dan bisa saling membantu. Jangan ikuti orang-orang yang shalat sunnah di pintu gua, disamping menghalangi orang lain juga tidak ada landasan keutamaannya melakukan hal tersebut.

Padang ‘Arafah.

Padang Arafah terletak sekitar 25 km dari Mekah, Arab Saudi. Arafah adalah padang pasir yang dijadikan tempat pelaksanaan wukuf (berdiam diri sejenak) bagi jemaah haji. . Di tempat ini, Nabi Muhammad SAW menyampaikan khotbah terakhir tentang inti ajaran Islam. Di tengah-tengah padang Arafah terdapat bukit-bukit kecil yang dinamakan “Jabal ar-Rahmah” yang dipercaya sebagai tempat Nabi Adam AS danHawa bertemu kembali setelah terpisah karena diusir dari surga. Mungkin itulah sebabnya perbukitan itu disebut Jabal ar-Rahmah (bukit penuh rahmat). Dalam pertemuan yang penuh rahmat itu, Adam dan Hawa saling memahami keadaan masing-masing sehingga lahirlah keluarga dan kehidupan sosial pertama di dunia.

Tips:
Tangga menuju Jabal Rahmah biasanya sesak dipenuhi orang yang saling naik-turun. Dengan lebar yang tidak seberapa ditambah para pedagang yang berjajar di pinggirannya, anda perlu ekstra hati-hati menjaga badan dan barang bawaan/dompet. Ketika sampai di puncak, akan ada tugu putih sebagai titik pertemuan Nabi Adam dan Hawa dulu, di sana banyak sekali orang yang melakukan perbuatan tidak pantas, yakni dengan menuliskan namanya di tugu dengan spidol, dianggap seolah-olah ada tuntunan dan manfaatnya, padahal hanya mendekatkan kepada riya dan kesyirikan. (mbok sekalian saja tempel fotocopy KTP).

Lembah Badar

Lembar Badar, yang terletak di antara Madinah dan Mekah, merupakan suatu daerah subur yang mempunyai sumber air. Lembar Badar adalah tempat terjadinya Perang Badar (2 H) antara kaum muslim dan kaum musyrik Quraisy. Perang Badar disebut sebagai perang akidah karena perang ini terjadi untuk membela kebenaran tentang ajaran Islam. Dalam pertempuran ini, kaum muslim mendapat kemenangan besar sehingga perang ini disebut juga Perang Badar al-Kubra (yang besar).

Tips:
Tempat ini terbuka dan matahari bersinar dengan teriknya, pakailah baju lengan panjang, payung, krim pelindung matahari atau kacamat hitam jika anda suka silau.

Bukit Uhud

Bukit Uhud yang terletak sekitar empat kilometer sebelah
timur laut Madinah merupakan tempat berlangsungnya Perang Uhud (3 H). Perang Uhud terjadi antara kaum muslim dna kaum musyrik Quraisy. Meskipun memperoleh kemenangan, kaum muslim mengalami kerugian akibat banykanya pahlawan muslimin yang gugur dalam prang ini, salah satunya adalahHamzah bin Abdul Muthalib paman Nabi Muhammad SAW. Di sana juga terdapat makam para syuhada perang Uhud, makam itu tampak datar saja, dipagari dengan tembok dan besi, jama’ah hanya bisa melihat dan mendo’akan dari luar. Di lokasi ini namanya pedagang juga menjamur, dari makanan, minuman hingga penjual akar rumput.

Tips:
Tempat ini juga terbuka dan matahari bersinar dengan teriknya, pakailah baju lengan panjang, payung, krim pelindung matahari atau kacamat hitam jika anda suka silau.

Masjid Quba

Masjid Quba merupakan masjid pertama yang didirikan Nabi Muhammad SAW pada saat hijrah ke Madinah (622 M). Masjid ini terletak sekitar 5 km dari Masjid Nabawi di Madinah. Nabi SAW membangun sendiri arah kiblat masjid ini dari batu. Arah kiblat ini mengalami dua kali perubahan. Pada awalnya arah kiblat menghadap ke Baitulmaqdis (Yerusalem), kemudian diubah menjadi ke arah Ka’bah (Mekah). Masjid Quba mengalami beberapa kali perbaikan dan perluasan. Meskipun secara ukuran masjid ini lebih kecil dibandingkan dengan masjid bersejarah lainnya, namun Masjid Quba menjadi salah satu tempat ziarah penting di Madinah.

Tips:
Sungguhpun merupakan tempat ibadah, tetapi sering terjadi jama’ah kecopetan dilokasi dari dan menuju ke masjid ini, ini karena jalan yang menuju ke sana disesaki pengunjung dari dua arah, dan tidak semua yang berlalu lalang punya niat untuk beribadah. Maka sebaiknya jaga barang-barang anda dengan hati-hati, bawa uang sekedarnya saja.

Bukit Mina

Bukit Mina merupakan kawasan perbukitan sepanjang 3,2 km yang terletak di antara kota suci Mekah dan Muzdalifah. Di Bukit Mina terdapat tiga buah tugu atau jumrah yang wajib di lempar oleh setiap orang yang melakukan ibadah haji. Ketiga tugu disebut dengan Jumrah Ula (pertama) yang disebut jugaJumrah Sughra, Jumrah Wusta (tengah) dan Jumrah Aqabah(akhir) yang disebut juga jumrah Kubra. Ketiga tugu tersebut merupakan perwujudan dari iblis yang ingin menggagalkan perintah Allah SWT kepada Nabi Ibrahim a.s. untuk mengurbankan putranya, Ismail a.s..

Tips:
Untuk jama’ah umrah biasanya di tempat ini hanya diberi kesempatan melewati saja sambil duduk di dalam mobil, sekedar melihat dan tahu saja.

Tempat Kunjungan Non Ibadah

Biro perjalanan umrah (biro travel) biasanya juga mengagendakan mengunjungi tempat-tempat lain di Makah dan Madinah di luar dari tempat yang sudah dipaparkan di atas. Tiap biro travel bisa jadi berbeda tempat-tempat yang dikunjunginya, tapi saya akan coba perkenalkan beberapa tempat diantaranya:

1. Kebun Kurma
Terletak di Al Hamouda, tepat di belakang masjid Quba  Di antara kebun kurma berdiri sebuah toko luas yang menjual beragam oleh-oleh khas Madinah seperti kurma dengan beragam varian, produk olahan kurma, coklat beraneka rasa, madu, buah tin dan pelbagai jenis makanan lainnya. Jemaah haji dan umrah bisa lebih puas memilih karena variannya yang banyak dan swalayan alias ambil sendiri. Bahkan bagi yang bermuka tebal, kita bisa mencicipi item-item yang disuguhkan sepuasnya tanpa membayar. Biasanya tinggal kita katakan halal, maka akan dijawab halal. Janganragu menawar sebab rata-rata para pelayan bisa berbahasa Indonesia.

Kebun kurma ini tak pernah sepi pengunjung, bahkan sering kali penuh sesak. Kebun Kurma mau menerima mata uang rupiah, dan itu dinilai dengan kurs yang bersahabat. Kadang para pengunjung juga dimanjakan dengan suguhan teh ataukopi gratis, dengan duduk di atas sofa yang dikelilingi pohon kurma.
Tips:
Walaupun variasinya banyak dan bisa mencicipi gratis, tetapi untuk harga jual di sini lebih mahal di banding tempat lain. Kadar kemahalannya bisa mencapai 50% lebih untuk setiap item, hal ini dikarenakan toko mesti memberi komisi untuk tour guidedan sopir agar mau membawa jama’ah ke kebun ini.
Jika anda ingin yang harganya lebih murah, silakan belanja kurma di pertokoan sebelah selatan Masjid Nabawi alias arah belakang tempat imam. (kiblat Nabawi menghadap selatan).

  1. Tempat Percetakan Al-Qur’anul Karim

Komplek Percetakan Al-Qur’an Raja Fahd Mujamma’ al-Mālik Fahd lithibā’ati al-Mushaf asy-Syarīf adalah pabrik percetakan al-qur’an yang terbesar di dunia, yang terletak di Madinah, Arab Saudi yang mencetak Al-Qur’an dan terjemahannya ke berbagai bahasa. Percetakan ini merupakan salah satu upaya pemerintah Arab Saudi untuk membantu agama islam dan kaum muslim di seluruh dunia. Raja Fahd bin Abdul Aziz telah meletakkan batu pertama pembangunan komplek percetakan pada tahun 1403Hijriah dan membuka secara resmi pada tahun 1405 Hijriah.

Percetakan ini telah memproduksi rata-rata 10 juta kopi Al-Qur’an per tahunnya, dan mendistribusikannya ke seluruh benua, dan juga mencetak lebih dari 160 terjemah sejumlah 193 juta kopi. Selain itu, juga terdapat studi dan penelitian yang berlanjut untuk membantu percetakan al-Qur’an dan al-Hadits dan terus menggunakan teknik percetakan yang paling modern. Setiap tahunnya komplek percetakan ini dikunjungi oleh 400 ribu pengunjung.[1] Sampai saat ini, komplek percetakan ini sudah mencetak 264 juta cetakan (al-Qur’an, terjemah, buku-buku islam dan sebagainya) sejak dibukanya percetakan ini.

Tips:

-Ada baiknya biro perjalanan umrah memberitahukan kedatangannya ke pihak management 2 minggu sebelum kunjungan, sehingga bisa dikoordinasikan jam kunjungannya dengan pihak percetakan.
-Hanya jama’ah laki-laki yang diperkenankan masuk komplek ini, adapun jama’ah perempuan menunggu di depan atau di bis saja.

-Jika kedatangan jama’ah bertepatan dengan waktu shalat dan waktu istirahat makan, maka jama’ah akan menunggu di luar hingga jam kerja dimulai kembali.

-Jama’ah akan bisa melihat proses percetakan al-Qur’an dari lantai atas, bisa melihat koleksi al-Qur’an terjemahan seluruh dunia, dll.

-Pulangnya jama’ah akan diberi kenang-kenangan 1 buah al-Qur’an produksi pabrik ini. Yang muda dapat ukuran sedang, sementara yang tua-an dapat ukuran besar.Alhamdulillah.

3. Jabal Magnet
Lokasi yang mengandung magnet berkuatan besar itu terletak sekitar 30 kilometer di luar Kota Madinah, Arab Saudi. Kekuatan magnet itu begitu besar sehingga mampu menarik bus yang berpenumpang.

Jabal Magnet adalah fenomena alam yang terkenal di Madinah. Bayangkan saja, di sana mobil bisa melaju kencang hingga 120 km/jam tanpa harus digas. Kekuatan magnet di sanalah yang buat para jamaah haji takjub tak percaya. Hal ini sangat terasa jika kita mengendarai wahana roda empat. Saat menuju Gunung Magnet jalan menurun, tetapi tarikan gas terasa berat seperti ketika menanjak. Sebaliknya, saat jalan meninggalkan gunung ini, jalan menanjak, tetapi justru mobil dapat melaju kencang hingga 120 km/jam, bahkan ketika mesin mobil dimatikan.

Catatan:
Menurut sejumlah sumber,  fenomena ini disebabkan oleh ilusi optik yang dihasilkan oleh landscap gunung tersebut. Pepohonan dan lereng di kawasan tersebut menipu mata kita. Jadi, saat jalan terlihat menurun, sebenarnya itu jalan tersebut menanjak. Sebaliknya, saat jalan terlihat menanjak, sebenarnya itu adalah jalan menurun.

Keberadaan gunung magnet ternyata tidak hanya ada di Madinah. Di negara-negara lain pun fenomena ini terjadi, seperti di Liaoning, Shan Dong, Xi An (China), Taiwan, Utah (AS), Uruguay, India, dan Korea—dan dikenal dengan istilah gravity hill ataumagnetic hill. Di Indonesia sendiri, fenomena ini juga ditengarai terjadi di Gunung Kelud dan Gunung Semeru.

4. Pusat Belanja Al-Balad
Pertokoan al-Balad adalah salah satu diantara kompleks perbelanjaat tertua di Jeddah, Arab Saudi. Pertokoan ini biasanya dijadikan tempat belanja para jama’ah dari Indonesia. Di sini menjadi tempat paling baik untuk shopping, di samping paling besar juga diperdagangkan aneka macam produk, mulai dari kelas pasar jalanan tradisional, pedagang kaki lima sampai pusat-pusat outlet serta retail. Suasana belanja di pertokoan ini serasa berada di Indonesia, bayangkan saja jika anda baru turun dari bis, anda akan disambut segerombolan sales yang membujuk anda untuk belanja di toko tertentu, mereka akan fasih melafalkan bahasa Indonesia dengan panggilan yang familiar, dulu-dulu mereka memanggil orang Indonesia dengan dengan kalimat:“Siti rohmah, ayo belanja” … belakangan mereka sudah ganti panggilan : “Ayo bunda cantik, bunda cantik, mampir bunda cantik” ,dll.

Nama-nama tokonya pun sangat Indonesianis : “Toko Ali Murah”, “Toko Gani Murah”, “Toko Noor murah”, “Warung Bakso Mang Udin”, dll.

Tips:
Jangan kepencut dengan penciptaan suasana dan kata-kata yang seolah-olah menghargai sangat orang indonesia, semua pasti ada maksudnya, misalnya:

– Mereka berbicara bahasa Indonesia dan ramah, karena mereka tahu orang Indonesia paling royal belanja,dan gampang percaya pada penampilan orang yang ramah, padahal toko itu belum tentu milik orang Indonesia.

– Walaupun sebagian toko itu menampilkan papan murah, nyatanya harga di sana jauh berlipat lebih mahal dibanding tempat lain, maklum mereka mesti memberi komisi kepada sales-sales di depan toko yang terus giat merayu.

– Berbelanjalah sesuai keperluan dan kebutuhan saja, ingatlah niat kita ke sana beribadah bukan belanja, mborong, apalagi kulakan.

Boleh jadi masih banyak tempat yang bisa dikunjungi, boleh jadi ada tips yang belum tepat, namun saya cukupkan saja sampai di sini, sebelum anda bosan membacanya.



from Halo Dunia Network http://ift.tt/2knfYIa
via IFTTT