Tanjungpinang – Seiring dengan popularitas media sosial yang dimanfaatkan oleh sekelompok orang maupun individu yang mempunyai tujuan untuk bersenang-senang (Having Fun) atau humor, namun juga tidak sedikit dilakukan untuk alat propaganda dalam tujuan politis, misalnya dalam melakukan pencitraan maupun sebaliknya memburukkan seseorang atau kelompok dengan penyebaran berita Hoax.
Dalam dunia digital berita maupun informasi sering kita temui melalui media sosial, sayangnya berita maupun informasi yang kita dapatkan dari media sosial tidak semuanya berisikan kebenaran melainkan berita Hoax. Hoax adalah informasi palsu, berita bohong, atau fakta yang diplintir dari kenyataan yang sebenarnya terjadi ( berita buatan ) atau direkayasa untuk tujuan lelucon maupun tujuan tertentu hingga serius (politis).Dalam dunia media sosial memungkinkan semua orang menjadi publisher atau penyebar berita, bahkan berita yang dibuat sendiri termasuk berita palsu atau Hoax dari sumber yang tidak dapat dipercaya fakta maupun kebenarannya.
Untuk mengantisipasi berita Hoax yang banyak beredar dan sangat meresahkan perseorangan maupun masyarakat, apalagi pada saat sekarang ini merupakan tahun Politik bagi beberapa wilayah di Indonesia yang sedang memilih pemimpin kepala daerah dalam Pilkada.Salah satu wilayah dalam pemilihan Kepala Daerah adalah Kota Tanjungpinang yang akan memilih Walikota dan Wakil Walikota 5 tahun mendatang.
Untuk menyikapi peredaran berita Hoax, Polri khususnya Polres Tanjungpinang berusaha semaksimal mungkin untuk mengingatkan kepada seluruh masyarakat dengan memberikan himbauan maupun dengan produk hukum melalui UU ITE agar tidak membuat maupun menyebarkan informasi serta berita bohong maupun Black Campaign ( Kampanye Hitam ) yang dapat menghancurkan kehidupan sosial, beragama,ideologi , berbudaya maupun bernegara.
Ardiyanto Tedjo Baskoro, SH, SIK, MH yang merupakan Kapolres Tanjungpinang sudah menyiapkan strategi dalam melawan serta memerangi berita Hoax dalam pemilihan Walikota dan Wakil Walikota 2018 yang akan berlangsung di Kota Tanjungpinang, terangnya.
Ardiyanto juga menambahkan, strategi yang kita buat nantinya akan menghambat serta membatasi ruang gerak Hoax dengan pemetaan, profiling serta membangun jaringan cyber dalam Pilkada Walikota dan Wakil Walikota, ujar Ardiyanto.
Dia juga menghimbau kepada masyarakat agar tidak menyebarkan Hoax, dewasa dalam berpolitik, wujudkan Pilkada 2018 yang berkualitas aman dan nyaman dalam pemilihan Walikota dan Wakil Walikota, karena jarimu merupakan tanggungjawabmu serta masa depanmu dalam Hukum, tutupnya.


from Halo Dunia Network http://ift.tt/2HJM1Zk
via IFTTT