Satu dari empat tersangka penyerang Mapolda Sumatera Utara, Syawaluddin Pakpahan (43) teridentifikasi pernah ikut bertempur di Suriah.
Ternyata, tak hanya Syawadulli saja, Polri mengantongi data sejumlah WNI yang berangkat ke Suriah dan ikut bertempur membela ISIS.
“Ada. Kalau pendataan ada. Kita punya datanya,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Kamis (29/6/2017).
Namun, Setyo belum mau buka suara mengenai jumlah WNI yang turut bergabung dengan kelompok radikal di Suriah. Dia hanya memastikan mereka dalam pantauan Densus 88 dan Intelijen Polri.
“Pastinya saya belum bisa sampaikan,” ucap dia.
Para WNI tersebut, kata Setyo, ada beberapa yang kembali kembali ke Indonesia, contohnya Syawaluddin Pakpahan.
Mereka menggunakan dokumen resmi, sehingga tidak sulit kembali ke Indonesia.
“Kalau mereka kembali ke Indonesia mereka pakai dokumen resmi. Kalau tidak, susah kembali,” tambah Setyo.
Sebelumnya, Syawaluddin bersama Ardial Ramadhana (34) meneror Mapolda Sumatera Utara, Medan, Minggu 25 Juni 2017 lalu. Mereka menikam seorang petugas kepolisian Aiptu Martua Sigalinging hingga tewas.
Keduanya dilumpuhkan kepolisian sesaat setelah menikam. Syawaluddin kini menjalani perawatan medis, dan Ardial tewas ditembak aparat kepolisian.
Tidak lama setelah pelumpuhan, keduanya langsung ditetapkan tersangka. Pasca itu, dua orang ditetapkan lagi sebagai tersangka, yakni BB (19) seorang survei aksi teror dan Firmansyah Putra Yudi (32) yang terindikasi ikut merencanakan teror di Mapolda Sumater Utara.
0 Comments