Mu’alla bin al-Fadhl rahimahullah berkata :
كَانُوْا يَدْعُوْنَ اللّٰهَ تَعَالَى سِتّةَ أَشْهُرٍ أَنْ يُبَلِّغَهُمْ رَمَضَانَ وَيَدٔعُوْنَهُ سِتَّةَ أَشٔهُرٍ أَنْ يَتَقَبَّلَ مِنٔهُمْ
“Dahulu (para salaf) mereka berdoa selama 6 bulan agar mereka dipertemukan dengan bulan Ramadhan dan berdoa setelahnya 6 bulan agar amal ibadah mereka diterima” (Lathaa’iful Ma’aarif hal 148)
Diantara mereka seperti Yahya bin Abi Katsir (wafat 129 H) rahimahullah yang berdoa :
اَللّٰهُمَّ سَلِّمْنِيْ إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِيْ رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِّيْ مُتَقَبَّلًا
“Ya Allah, sampaikanlah aku kepada bulan Ramadhan, dan sampaikanlah bulan Ramadhan kepadaku, dan terimalah amalku” (Lathaa’iful Ma’aarif hal 158)
Abdul Aziz bin Abir Rawwad al-Azdi al-Makki (wafat 159 H) rahimahullah berkata :
كان المسلمون يدعون عند حضرة شهر رمضان :
اللَّهُمَّ أَظَلَ شَهْرُ رَمَضَانَ وَحَضَرَ، فَسَلِّمْهُ لِي وَسَلِّمْنِي فِيهِ وَتَسَلَّمْهُ مِنِّي،
اللَّهُمَّ ارْزُقْنِي صِيَامَهُ وَقِيَامَهُ صَبْرًا واحتِسَابًا،
وَارْزُقْنِي فِيهِ الْجدّ والاجتِهَادَ وَالْقُوَّةَ وَالنَّشَاطَ،
وَأَعِذْنِي فِيهِ مِنَ السآمَةِ وَالفَتْرة وَالْكِسَلِ وَالنُّعَاسِ،
وَوَفِّقْنِي فيهِ لِلَيْلَةِ الْقَدْرِ، وَاجْعَلْهَا خَيْرًا لِي مِنْ أَلْفِ شَهْرِ
Dahulu kaum muslimin berdoa di saat bulan Ramadhan tiba :
Ya Allah, Ramadhan telah menghadap dan hadir. Karenanya, cerahkanlah Ramadhan untukku, dan sampaikanlah aku kepadanya, dan selamatkanlah aku (dari segala penghalang darinya) di bulan Ramadhan, serta terimalah amal-amal Ramadhan dariku…
Ya Allah, anugerahilah aku berpuasa padanya, dan sholat malam padanya, karena sabar dan mencari pahala. Anugerahilah aku padanya kegigihan, kesungguhan, kekuatan, dan semangat…
Lindungilah aku padanya dari rasa bosan, lemah semangat, malas, dan mengantuk…
Berilah aku taufik pada bulan itu untuk mendapatkan Lailatul Qadar, dan jadikanlah malam itu lebih baik bagiku dibandingkan 1000 bulan…
(Ath-Thabrani dalam ad-Du’aa no. 914, Abul Qasim al-Ashbahani dalam at-Targhib wat Tarhib no. 1784, dan Abdul Ghani al-Maqdisi dalam Akhbar ash-Shalah no. 129, sanadnya hasan sebagaimana yang dijelaskan oleh Syaikh DR. Muhammad Sa’id al-Bukhari dalam tahqiq-nya terhadap Kitabud Du’aa hal 1227)
Kenapa mereka berdoa seperti itu…?
Karena mereka tahu keutamaan, keistimewaan dan kelebihan Ramadhan yang tidak dimiliki oleh bulan-bulan lainnya…
Karena mereka sangat rindu dan ingin kembali merasakan kenikmatan, kelezatan dan manisnya beribadah selama Ramadhan…
Karena mereka ingin mendapatkan ampunan dari segala dosa-dosa, sebagaimana bayi yang baru lahir dari kandungan ibunya…
Maka berdoalah menyambut Ramadhan…
✍️ Ustadz Najmi Umar Bakkar
0 Comments