Halodunia.netInfeksi paru-paru adalah peradangan yang terjadi di sekitar saluran pernapasan dan paru-paru.

Akibatnya, saluran pernapasan bisa terluka, bengkak, dan sesak napas. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja dari mulai anak-anak sampai orang lanjut usia.

Penyakit infeksi paru-paru membutuhkan obat yang tepat agar tidak menyebabkan munculnya penyakit lain yang bisa semakin memberatkan organ pernapasan.

Kalau orang yang terkena infeksi paru-paru tidak mendapatkan perawatan medis yang tepat, hal ini bisa menyebabkan terbentuknya jaringan parut di paru-paru, lo.

Apalagi jika sudah lama terkena infeksi paru-paru, penyembuhannya akan semakin sulit dan bahkan tidak bisa diobati lagi.

Di masa pandemi COVID-19 seperti sekarang, kita pun lebih rentan terkena masalah pernapasan dan paru-paru.

Untuk itu, penyakit infeksi paru-paru perlu segera diobati begitu gejalanya muncul. Melansir Better Health, gejala infeksi paru-paru yang perlu diwaspadai, antara lain:

  • Napas jadi cepat, pendek-pendek, atau sesak
  • Batuk dengan dahak berwarna cokelat atau kehijauan
  • Demam, terkadang sampai berkeringat atau menggigil kedinginan
  • Tidak enak badan
  • Bibir atau kuku kebiruan
  • Sakit perut
  • Dada terasa sakit
  • Sakit kepala
  • Tidak selera makan
  • Muntah, diare, badan lemas

Jika muncul gejala infeksi paru-paru di atas, teman-teman jangan menunda lagi untuk berkonsultasi ke dokter.

Nantinya, dokterk akan mencari tahu penyebab infeksi paru-paru bisa terjadi dengan melakukan pemeriksaan fisik, memeriksa dada, cek dahak, sampai tes darah.

Dokter juga akan mengobati infeksi paru-paru dengan menyesuaikan penyebabnya. Penyakit infeksi paru-paru seperti bronkitis, perawatannya bisa dilakukan di rumah dengan rutin meminum obat.

Sedangkan untuk infeksi paru-paru yang terkait pneumonia bisa saja membutuhkan perawatan di rumah sakit.

Pengobatan Infeksi Paru-Paru Berdasarkan Penyebabnya

Berikut pengobatan pada pasien infeksi paru-paru berdasarkan penyebabnya.

1. Obat Infeksi Paru-Paru yang Disebabkan Bakteri

Melansir Healthline, penyakit infeksi paru-paru karena bakteri bisa disembuhkan dengan obat antibiotik.

Setelah pemberian obat antibiotik, gejala yang dialami akan lebih berkurang dalam waktu beberapa hari.

Tapi, gejala batuk masih bisa berlangsung lebih lama dan tidak langsung hilang.

Untuk batuk akan membutuhkan waktu lebih lama sampai beberapa minggu.

Meskipun gejalanya berkurang, pastikan minum obat yang diberikan sampai habis sesuai dengan petunjuk dokter.

Karena, jika kita tidak minum secara teratur atau tidak menghabiskannya sesuai petunjuk dokter akan menyebabkan bakteri menjadi kebal saat diobati dengan obat sejenis.

Pastikan juga banyak minum air putih, istirahat, dan tidur dengan posisi kepala lebih tinggi.

2. Obat Infeksi Paru-Paru yang Disebabkan Virus

Infeksi paru-paru yang disebabkan oleh virus tidak bisa kita obati dengan obat antibiotik.

Untuk mengobati infeksi paru-paru yang disebabkan oleh virus, caranya dengan mengandalkan daya tahan tubuh untuk melawan infeksi.

Lalu, bagaimana caranya meningkatkan kekebalan tubuh untuk melawan infeksi virus pada paru-paru?

Berikut cara-cara yang bisa dilakukan oleh pasien infeksi paru-paru yang disebabkan virus.

  • Minum obat penurun demam
  • Minum banyak air putih
  • Minum teh herbal seperti seduhan jahe yang diberi madu
  • Sering berkumur dengan air garam
  • Banyak beristirahat

Untuk infeksi paru-paru yang cukup parah, dokter akan menyarankan untuk di rawat di rumah sakit selama proses pemulihan.

Nantinya, ketika di rumah sakit, orang yang terkena infeksi paru-paru akan diberi obat, infus, dan terapi pernapasan jika ada gejala sesak napas.

Namun, jika pemberian obat infeksi paru-paru tidak membaik dalam waktu enam minggu, dokter akan memeriksa kembali keadaan tubuh kita.

Oleh karena itu, segera ke rumah sakit apabila selama menjalani perawatan di rumah masih saja mengalami sesak napas, demam tinggi, atau penyakitnya semakin parah.

Nah, itulah teman-teman pengobatan pada pasien infeksi paru-paru berdasarkan penyebabnya.

Bisa disebabkan oleh bakteri atau virus, untuk mengetahuinya kita harus pergi ke dokter untuk diperiksa.

(Penulis: Mahardini Nur Afifah)

https://ift.tt/eA8V8J

from Halo Dunia https://ift.tt/2YeNEME
via Khoirul Amin